Kamis, 13 Oktober 2011

OSI LAYER


OSI LAYER
Copyright © 2009 Tekoja Kale
OSI (Open System Interconnection)
Model OSI adalah suatu dekripsi abstrak mengenai desain lapisan-lapisan komunikasi
dan protokol jaringan komputer yang dikembangkan sebagai bagian dari inisiatif Open
Systems Interconnection (OSI). Model ini disebut juga dengan model “Tujuh lapisan
OSI” (OSI seven layer model).
Ketujuh lapisan dalam model ini adalah:
Lapisan fisik (physical layer)
Physical Layer berfungsi dalam pengiriman raw bit ke channel komunikasi. Masalah
desain yang harus diperhatikan disini adalah memastikan bahwa bila satu sisi mengirim
data 1 bit, data tersebut harus diterima oleh sisi lainnya sebagai 1 bit pula, dan bukan 0
bit. Pertanyaan yang timbul dalam hal ini adalah : berapa volt yang perlu digunakan
untuk menyatakan nilai 1? dan berapa volt pula yang diperlukan untuk angka 0?.
Diperlukan berapa mikrosekon suatu bit akan habis? Apakah transmisi dapat diproses
secara simultan pada kedua arahnya? Berapa jumlah pin yang dimiliki jaringan dan apa
kegunaan masing-masing pin? Secara umum masalah-masalah desain yang ditemukan di
sini berhubungan secara mekanik, elektrik dan interface prosedural, dan media fisik yang
berada di bawah physical layer.
Contoh dari physical layer :
Hub
Network components:
* Repeater
* Multiplexer
* Hubs(Passive and Active)
OSI LAYER
Copyright © 2009 Tekoja Kale
* TDR
* Oscilloscope
* Amplifier
Protocols:
* IEEE 802 (Ethernet standard)
* IEEE 802.2 (Ethernet standard)
* ISO 2110
* ISDN
Lapisan koneksi data (data link layer)
Tugas utama data link layer adalah sebagai fasilitas transmisi raw data dan
mentransformasi data tersebut ke saluran yang bebas dari kesalahan transmisi. Sebelum
diteruskan kenetwork layer, data link layer melaksanakan tugas ini dengan
memungkinkan pengirim memecag-mecah data input menjadi sejumlah data frame
(biasanya berjumlah ratusan atau ribuan byte). Kemudian data link layer
mentransmisikan frame tersebut secara berurutan, dan memproses acknowledgement
frame yang dikirim kembali oleh penerima. Karena physical layer menerima dan
mengirim aliran bit tanpa mengindahkan arti atau arsitektur frame, maka tergantung pada
data link layer-lah untuk membuat dan mengenali batas-batas frame itu. Hal ini bisa
dilakukan dengan cara membubuhkan bit khusus ke awal dan akhir frame. Bila secara
insidental pola-pola bit ini bisa ditemui pada data, maka diperlukan perhatian khusus
untuk menyakinkan bahwa pola tersebut tidak secara salah dianggap sebagai batas-batas
frame.
Contoh dari Data Link Layer :
NIC / LAN Card
OSI LAYER
Copyright © 2009 Tekoja Kale
Network components:
* Bridge
* Switch
* ISDN Router
* Intelligent Hub
* NIC
* Advanced Cable Tester
Protocols:
Media Access Control:
Communicates with the adapter card
Controls the type of media being used:
* 802.3 CSMA/CD (Ethernet)
* 802.4 Token Bus (ARCnet)
* 802.5 Token Ring
* 802.12 Demand Priority
OSI LAYER
Copyright © 2009 Tekoja Kale
Logical Link Control
* error correction and flow control
* manages link control and defines SAPs
Lapisan jaringan (network layer)
Network layer berfungsi untuk pengendalian operasi subnet. Masalah desain yang
penting adalah bagaimana caranya menentukan route pengiriman paket dari sumber ke
tujuannya. Route dapat didasarkan pada table statik yang “dihubungkan ke” network.
Route juga dapat ditentukan pada saat awal percakapan misalnya session terminal.
Terakhir, route dapat juga sangat dinamik, dapat berbeda bagi setiap paketnya. Oleh
karena itu, route pengiriman sebuah paket tergantung beban jaringan saat itu.
Arti istilah Brouter dianggap berkaitan erat dengan pengertian berikut :
Suatu alat penghubung jaringan yang mengkombinasikan fungsi router dan bridge. Alat
ini mengatur lewatnya data sesuai dengan protokol yang dipakai dan menjembatani
semua lalu lintas data lain.
Contoh dari Network layer:
B-router
Network components:
* Brouter
* Router
* Frame Relay Device
* ATM Switch
* Advanced Cable Tester
OSI LAYER
Copyright © 2009 Tekoja Kale
Protocols:
* IP; ARP; RARP, ICMP; RIP; OSFP;
* IGMP;
* IPX
* NWLink
* NetBEUI
* OSI
* DDP
* DECnet
Lapisan transpor (transport layer)
Fungsi dasar transport layer adalah menerima data dari session layer, memecah data
menjadi bagian-bagian yang lebih kecil bila perlu, meneruskan data ke network layer, dan
menjamin bahwa semua potongan data tersebut bisa tiba di sisi lainnya dengan benar.
Selain itu, semua hal tersebut harus dilaksanakan secara efisien, dan bertujuan dapat
melindungi layer-layer bagian atas dari perubahan teknologi hardware yang tidak dapat
dihindari.
Dalam keadaan normal, transport layer membuat koneksi jaringan yang berbeda bagi
setiap koneksi transport yang diperlukan oleh session layer. Bila koneksi transport
memerlukan throughput yang tinggi, maka transport layer dapat membuat koneksi
jaringan yang banyak. Transport layer membagi-bagi pengiriman data ke sejumlah
jaringan untuk meningkatkan throughput. Di lain pihak, bila pembuatan atau
pemeliharaan koneksi jaringan cukup mahal, transport layer dapat menggabungkan
beberapa koneksi transport ke koneksi jaringan yang sama. Hal tersebut dilakukan untuk
membuat penggabungan ini tidak terlihat oleh session layer.
Transport layer juga menentukan jenis layanan untuk session layer, dan pada gilirannya
jenis layanan bagi para pengguna jaringan. Jenis transport layer yang paling populer
adalah saluran error-free point to point yang meneruskan pesan atau byte sesuai dengan
urutan pengirimannya. Akan tetapi, terdapat pula jenis layanan transport lainnya.
Layanan tersebut adalah transport pesan terisolasi yang tidak menjamin urutan
pengiriman, dan membroadcast pesan-pesan ke sejumlah tujuan. Jenis layanan ditentukan
pada saat koneksi dimulai.
Arti istilah Brouter dianggap berkaitan erat dengan pengertian berikut :
OSI LAYER
Copyright © 2009 Tekoja Kale
Suatu alat penghubung jaringan yang mengkombinasikan fungsi router dan bridge. Alat
ini mengatur lewatnya data sesuai dengan protokol yang dipakai dan menjembatani
semua lalu lintas data lain.
Contoh dari transport layer :
B-router
Network components:
* Gateway
* Advanced Cable Tester
* Brouter
Protocols:
* TCP, ARP, RARP;
* SPX
* NWLink
* NetBIOS / NetBEUI
* ATP
Lapisan sesi (session layer)
Session layer mengijinkan para pengguna untuk menetapkan session dengan pengguna
lainnya. Sebuah session selain memungkinkan transport data biasa, seperti yang
dilakukan oleh transport layer, juga menyediakan layanan yang istimewa untuk aplikasiaplikasi
tertentu. Sebuah session digunakan untuk memungkinkan seseorang pengguna
OSI LAYER
Copyright © 2009 Tekoja Kale
log ke remote timesharing system atau untuk memindahkan file dari satu mesin kemesin
lainnya.
Sebuah layanan session layer adalah untuk melaksanakan pengendalian dialog. Session
dapat memungkinkan lalu lintas bergerak dalam bentuk dua arah pada suatu saat, atau
hanya satu arah saja. Jika pada satu saat lalu lintas hanya satu arah saja (analog dengan
rel kereta api tunggal), session layer membantu untuk menentukan giliran yang berhak
menggunakan saluran pada suatu saat.
Layanan session di atas disebut manajemen token. Untuk sebagian protokol, adalah
penting untuk memastikan bahwa kedua pihak yang bersangkutan tidak melakukan
operasi pada saat yang sama. Untuk mengatur aktivitas ini, session layer menyediakan
token-token yang dapat digilirkan. Hanya pihak yang memegang token yang diijinkan
melakukan operasi kritis.
Layanan session lainnya adalah sinkronisasi. Ambil contoh yang dapat terjadi ketika
mencoba transfer file yang berdurasi 2 jam dari mesin yang satu ke mesin lainnya dengan
kemungkinan mempunyai selang waktu 1 jam antara dua crash yang dapat terjadi.
Setelah masing-masing transfer dibatalkan, seluruh transfer mungkin perlu diulangi lagi
dari awal, dan mungkin saja mengalami kegagalan lain. Untuk mengurangi kemungkinan
terjadinya masalah ini, session layer dapat menyisipkan tanda tertentu ke aliran data.
Karena itu bila terjadi crash, hanya data yang berada sesudah tanda tersebut yang akan
ditransfer ulang.
Contoh dari Session layer:
Gateway
Network components:
* Gateway
Protocols:
* NetBIOS
* Names Pipes
* Mail Slots
* RPC
Lapisan presentasi (presentation layer)
Pressentation layer melakukan fungsi-fungsi tertentu yang diminta untuk menjamin
penemuan sebuah penyelesaian umum bagi masalah tertentu. Pressentation Layer tidak
mengijinkan pengguna untuk menyelesaikan sendiri suatu masalah. Tidak seperti layerOSI
LAYER
Copyright © 2009 Tekoja Kale
layer di bawahnya yang hanya melakukan pemindahan bit dari satu tempat ke tempat
lainnya, presentation layer memperhatikan syntax dan semantik informasi yang
dikirimkan.
Satu contoh layanan pressentation adalah encoding data. Kebanyakan pengguna tidak
memindahkan string bit biner yang random. Para pengguna saling bertukar data sperti
nama orang, tanggal, jumlah uang, dan tagihan. Item-item tersebut dinyatakan dalam
bentuk string karakter, bilangan interger, bilangan floating point, struktur data yang
dibentuk dari beberapa item yang lebih sederhana. Terdapat perbedaan antara satu
komputer dengan komputer lainnya dalam memberi kode untuk menyatakan string
karakter (misalnya, ASCII dan Unicode), integer (misalnya komplemen satu dan
komplemen dua), dan sebagainya. Untuk memungkinkan dua buah komputer yang
memiliki presentation yang berbeda untuk dapat berkomunikasi, struktur data yang akan
dipertukarkan dapat dinyatakan dengan cara abstrak, sesuai dengan encoding standard
yang akan digunakan “pada saluran”. Presentation layer mengatur data-struktur abstrak
ini dan mengkonversi dari representation yang digunakan pada sebuah komputer menjadi
representation standard jaringan, dan sebaliknya.
Contoh dari Pressentation layer:
Gateway
Network components:
* Gateway
* Redirector
Protocols:
* None
Lapisan aplikasi (application layer)
Application layer terdiri dari bermacam-macam protokol. Misalnya terdapat ratusan jenis
terminal yang tidak kompatibel di seluruh dunia. Ambil keadaan dimana editor layar
penuh yang diharapkan bekerja pada jaringan dengan bermacam-macam terminal, yang
masing-masing memiliki layout layar yang berlainan, mempunyai cara urutan penekanan
tombol yang berbeda untuk penyisipan dan penghapusan teks, memindahkan sensor dan
sebagainya.
Contoh dari Application layer:
Gateway
Network components:
OSI LAYER
Copyright © 2009 Tekoja Kale
* Gateway
Protocols:
* DNS; FTP
* TFTP; BOOTP
* SNMP; RLOGIN
* SMTP; MIME;
* NFS; FINGER
* TELNET; NCP
* APPC; AFP
* SMB

Read more »

Senin, 03 Oktober 2011

BELAJAR HTML


HTML (Hypertext Markup Language) adalah bahasa program yang digunakan untuk menulis format dokumen yang dapat digunakan dalam Web. Dengan HTML, teks ASCII (file *.txt) dapat dipoles (di-mark-up) dengan kode-kode tertentu yang disebut tag untuk menjadi dokumen HTML (file *.htm atau *.html). Oleh karena itu, untuk membuat dokumen HTML, anda bisa menggunakan semua program teks editor biasa, mulai dari Notepad hingga MS Word. Untuk mudahnya, kita gunakan program Notepad. Bukalah program Notepad. Bila anda belum tahu caranya, klik Start > Programs > Accessories lalu Notepad. Sekarang ikutilah dengan seksama latihan-latihan berikut satu demi satu.
A. PENGENALAN KODE HTML
Dalam program Notepad anda, tulislah seperti ini:
<HTML>
</HTML>
Masing-masing baris di atas disebut tag. Tag adalah kode yang digunakan untuk me-mark-up (memoles) teks ASCII menjadi file HTML. Setiap tag diapit dengan tanda kurung runcing. Ada tag pembuka yaitu <HTML> dan ada tag penutup yaitu </HTML> yang ditandai dengan tanda slash (garis miring) di depan awal tulisannya. Tag di atas memberikan faidah bahwa yang akan ditulis diantara kedua tag tersebut adalah isi dari dokumen HTML. Perlu anda ketahui bahwa tag-tag html dapat ditulis dengan huruf besar ataupun huruf kecil. Artinya, penulisan <HTML> atau <html> atau <Html> sama saja hasilnya. Namun perlu selalu diingat bahwa penulisan tag yang salah meskipun hanya satu karakter akan berpengaruh terhadap dokumen HTML anda, bahkan bisa berakibat dokumen HTML anda tidak bisa ditampilkan dalam browser.
Isi dari dokumen HTML yang sesungguhnya adalah yang ditulis diantara tag <BODY>. Coba tuliskan:

<HTML>
<BODY>
Tulisan ini akan tampak dalam browser.
</BODY>
</HTML>
Lihatlah hasil karya anda yang pertama!
Tulisan ini akan tampak dalam browser.
Dalam tag BODY ini bisa kita sisipkan bermacam-macam atribut yang akan berpengaruh terhadap format atau tampilan halaman web secara keseluruhan.
Tambahkan atribut BGCOLOR dan TEXT ke dalam tag body sebagai berikut:
<HTML>
<BODY BGCOLOR="yellow" TEXT="red">
Tulisan ini akan tampak dalam browser.
</BODY>
</HTML>
Maka akan tampaklah hasilnya:
Tulisan ini akan tampak dalam browser
Penentuan warna pada HTML bisa dengan nama warna (dalam bahasa Inggris) dan bisa pula dengan kode warna. Kode warna ditulis dalam format heksa #rrggbb. Contoh :
black
#000000
blue
#0000FF
olive
#808000
white
#FFFFFF
fuchsia
#FF00FF
green
#008000
red
#FF0000
gray
#808080
teal
#008080
yellow
#FFFF00
silver
#C0C0C0
navy
#000080
lime
#00FF00
maroon
#800000
purple
#800080
aqua
#00FFFF
Dengan demikian, kode HTML untuk contoh di atas bisa ditulis sebagai berikut:

<HTML>
<BODY BGCOLOR="#FFFF00" TEXT="#FF0000">
Tulisan ini akan tampak dalam browser.
</BODY>
</HTML>
Sekarang bukalah kembali source code tambahkanlah tag-tag berikut ini:
<HTML>
<HEAD>
<TITLE></TITLE>
</HEAD>
<BODY BGCOLOR="yellow" TEXT="red">
Tulisan ini akan tampak dalam browser.
</BODY>
</HTML>
B. MENGUTAK-ATIK HURUF
Tag-tag ini berfungsi untuk mengubah tipe huruf yaitu menebalkan (bold), membuat tulisan miring (italic) atau memberi garis bawah (underline). Buka lagi program Notepad kemudian tuliskan seperti berikut ini:
<HTML>
<HEAD>
<TITLE>Tipe-tipe Teks</TILE>
</HEAD>
<BODY>
Ada tiga macam tipe tulisan yang paling sering digunakan dalam penulisan dokumen apa saja. Ketiga tipe tersebut ialah tulisan tebal, tulisan miring dan tulisan bergaris bawah. Bisa pula dua tipe huruf dipadukan misalnya tulisan tebal dan miring, tulisan tebal dan bergaris bawah atau tulisan miring dan bergaris bawah. Bahkan bisa pula ketiga

tipe tulisan tersebut sekaligus bergabung menjadi satu berupa tulisan tebal, miring dan bergaris bawah.
</BODY>
</HTML>
sehingga menjadi seperti ini:
Ada tiga macam tipe tulisan yang paling sering digunakan dalam penulisan dokumen apa saja. Ketiga tipe tersebut ialah tulisan tebal, tulisan miringdan tulisan bergaris bawah. Bisa pula dua tipe huruf dipadukan misalnya tulisan tebal dan miring, tulisan tebal dan bergaris bawah atau tulisan miring dan bergaris bawah. Bahkan bisa pula ketiga tipe tulisan tersebut sekaligus bergabung menjadi satu berupa tulisan tebal, miring dan bergaris bawah.
C. HEADER ATAU KEPALA TULISAN
Untuk menuliskan judul bab atau sub bab. Ada enam tingkatan header mulai dari H1 hingga H6. H1 adalah header yang paling besar dan H6 adalah header yang paling kecil. Coba tulis dalam Notepad anda sebagai berikut:
<HTML><BODY> <H1>Header level 1</H1> <H2>Header level 2</H2> <H3>Header level 3</H3> <H4>Header level 4</H4> <H5>Header level 5</H5> <H6>Header level 6</H6> <HTML><BODY>
Simpanlah dalam format file HTML kemudian buka dalam browser. Hasilnya akan tampak sebagai berikut:

Header level 1
Header level 2
Header level 3
Header level 4
Header level 5
Header level 6
D. BARIS DAN PARAGRAF
Cobalah membuat tulisan berikut pada Notepad:
<HTML><BODY> Baris pertama Baris kedua Baris ketiga <HTML><BODY>
Simpanlah sebagai file HTML kemudian bukalah dalam browser. Bagaimana hasilnya? Ternyata hasilnya hanya seperti ini:
Baris pertama Baris kedua Baris ketiga.
Kesimpulannya, penekanan tombol Enter tidak menghasilkan baris dalam tampilan browser. Demikianlah sifat penulisan dokumen HTML. Lantas, bagaimana caranya membuat baris? Gunakanlah tag <BR>. Tag ini tidak mempunyai tag penutup. Bukalah source kode file HTML tadi lalu edit seperti berikut:
<HTML><BODY>
Baris pertama
<BR>Baris kedua
<BR>Baris ketiga
</HTML></BODY>
Simpan kemudian lihat hasilnya dengan me-refresh pada browser. Hasilnya kurang lebih akan seperti ini:

Baris pertama
Baris kedua
Baris ketiga
Membuat baris kalimat, gampang kan ? Tag <BR> tersebut dapat pula digunakan untuk membuat baris kosong, artinya baris yang tidak mempunyai kalimat apa-apa. Editlah sekali lagi source code latih4.htm menjadi seperti ini:
<HTML><BODY>
Baris pertama<BR><BR>Baris kedua kosong, dan ini baris ketiga<BR><BR><BR>Baris keempat dan kelima kosong, dan ini baris keenam
</BODY></HTML>
Simpan lalu refresh sekali lagi maka hasilnya akan seperti ini:
Baris pertama
Baris kedua kosong, dan ini baris ketiga
Baris keempat dan kelima kosong, dan ini baris keenam
Di sini kita lihat bahwa tag <BR> yang ditulis dua kali akan menghasilkan dua baris, demikian seterusnya. Setelah pandai membuat baris, sekarang kita akan belajar membuat paragraf. Perhatikanlah contoh tulisan di bawah ini:
<HTML><BODY>
Paragraf pertama <P>Paragraf kedua <P>Paragraf ketiga
</BODY></HTML>
Bila dilihat dalam browser, hasilnya akan seperti ini:
Paragraf pertama
Paragraf kedua





Read more »